Milenial, Melek Finansial? Siapa takut!

Share this article:

Finansial yang mapan adalah dambaan bagi setiap orang, terlebih bagi kaum milenial yang perlu melek finansial agar kehidupan keuangannya lebih tenteram dan aman. Bagi kaula muda yang alih-alih semangat dalam meningkatkan pendapatan, agar mampu membeli segala sesuatunya yang branded demi meningkatkan life style mereka semata. Mungkin anggapannya semakin tinggi penghasilan, semakin mapan dan baik untuk kehidupan ke depannya.

Memang itu tidak sepenuhnya salah, namun ternyata, untuk mencapai ketenteraman dan keamanan finansial itu juga harus disertai dengan melek finansial, dalam arti pemahaman literasi keuangan yang baik. Sangat disayangkan bila penghasilan yang didapatkan sudah cukup tinggi, namun masih belum bisa mengelola keuangannya dengan baik. Paling tidak, bisa mengurutkan skala prioritas dalam distribusi keuangan pribadi maupun rumah tangganya, itu sudah cukup bagus. Tapi ternyata tidak hanya sebatas itu, masih ada beberapa langkah yang perlu dilakukan agar kehidupan finansial kita terasa lebih tenteram dan aman.


Pengertian Melek Finansial

Sebelum membahas lebih jauh, alangkah baiknya kita ketahui lebih dulu makna dari “Melek Finansial” itu sendiri. Gerakan Literasi Nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberi pengertian bahwa melek finansial adalah kecakapan dalam mengaplikasikan pengetahuan terkait konsep dan resiko sehingga mampu mengambil keputusan efektif terkait finansial agar kesejahteraan finansial meningkat, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.

Secara umum, pengertian melek finansial adalah kemampuan seseorang dalam mengelola keuangan secara teratur dengan sejumlah ilmu pengetahuan dan keterampilan agar mampu mencapai kesejahteraan hidup.

Literasi Keuangan dan Melek Finansial

Agar melek finansial, literasi keuangan adalah hal dasar yang wajib untuk dipelajari.

Berikut ini adalah tentang betapa pentingnya literasi keuangan bagi kaula muda yang ingin lebih dewasa dan mandiri dalam mengelola keuangannya:

1. Mengelola Keuangan secara Teratur

Informasi dan wawasan literasi keuangan akan membuat Anda mampu mengatur keuangan dengan baik. Dengan literasi keuangan, alokasi finansial dapat terdistribusi secara lebih bijak dan terencana. Sehingga terciptanya kondisi keuangan yang sehat dan seimbang.

2. Mengurangi Risiko menjadi Korban Penipuan

Literasi keuangan membuat Anda memiliki banyak pengetahuan terkait keuangan. Pengetahuan ini akan membantu Anda menyeleksi produk/layanan finansial asli dan mana yang penipuan. Sehingga Anda bisa menghindarkan diri dari kerugian.

3. Mempunyai Kesejahteraan Hidup

Dalam jangka panjang, literasi keuangan akan membantu Anda mencapai kesejahteraan dan ketentraman hidup. Di fase-fase awal mempelajari literasi keuangan, Anda mungkin harus meluangkan waktu untuk mempraktikkan ilmunya. Akan tetapi, kesusahan ini akan terbayarkan dengan kondisi finansial lebih baik.

Seperti yang disampaikan seorang petinggi di salah satu perbankan di Indonesia- Juky Mariska, literasi keuangan membuat generasi saat ini bisa memiliki pengetahuan terkait keuangan. Agar generasi muda mencapai Financially Fit perlu didukung dengan kedisplinan dan ketahanan, sehingga tercipta kebiasaan yang baik. 

Melek Finansial dalam Perspektif Islam

Generasi milenial akan dihadapkan pada keputusan menentukan needs and wants. Dalam hierarki maslow mengenai kebutuhan disebutkan bahwa ada 5 tingkatan diantaranya ialah kebutuhan psikologis, rasa aman, kasih sayang, penghargaan, dan aktualisasi diri. Sedangkan, dalam Islam, konsep hierarki kebutuhan dari Maqashid As-Syariah yang berlandaskan agama, jiwa, akal, keturunan, harta setidaknya terbagi atas tiga tingkatan yaitu dharuriyat, hajiyat, tahsiniyat. Sehingga, sebagai generasi milenial harus cerdas dan bijak dalam mengatur keuangan dan membedakan antara needs dan wants sehingga hidup akan sejahtera. Hal ini selaras dengan cara mengelola keuangan (manajemen finansial). Dalam pengaturan keuangan tersebut, ada beberapa tahap yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Menyusun rencana keuangan ke depan
  2. Menghapus utang dengan membayarnya
  3. Menyiapkan dana darurat, terlebih seperti di masa pandemi kemarin yang membutuhkan dana darurat dua belas kali lebih banyak
  4. Memulai berinvestasi melalui instrumen-instrumen keuangan syariah
  5. Membangun aset aktif
  6. Menerima penghasilan pasif
  7. Tetap sejahtera dengan mengamalkan finansial yang tanpa riba, gharar dan maysir

Sebagai generasi muda yang bijak tidak perlu membandingkan rezeki yang di dapat dengan rezeki orang lain seperti kata pepatah seakan rumput tetangga lebih hijau karena Allah SWT. telah mengatur rezeki setiap makhluknya. Oleh karena itu, sebagai generasi milenial tentunya harus mampu dalam manajemen finansial. Finansial berkaitan dengan cara memperoleh, cara membelanjakan, dan cara mengelolanya. Generasi yang sejahtera melalui berkah finansial tersebut.

Mengutip pernyataan Ustadz Hanan Attaki, Keberkahan is about financial planning of financial goals. Keberkahan dapat diraih dengan ikhtiar, do’a dan tawakkal, serta syukur.

Selebihnya, ketahui lebih lanjut tentang edukasi dan pemahaman keuangan syariah dengan join di iBantu Academy.

Related insights